PENDIDIKAN YANG SERBA INSTAN; TUGAS II
Menggunakan E-Learning Dalam Pendidikan
Istilah e-learning mulai populer beberapa tahun belakangan ini, meskipun konsepnya sudah cukup lama dimunculkan sebelumnya. E-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan media atau jasa bantuan perangkat elektronika. Sekarang ini e-learning sudah digunakan dalam dunia pendidikan di negara-negara maju bahkan sekarang Indonesia juga sudah menggunakan metode pembelajaran e-learning. Sistem e-learning yang digunakan dalam pendidikan menggunakan daya tarik tersendiri bagi peserta didik maupun pengajar. Karena sistem pembelajaran yang seperti ini mudah untuk digunakan oleh siapapun. Sistem pembelajaran seperti ini sangat diminati oleh siapapun karena dapat digunakan dimanapun tanpa harus bertatap muka sekalipun seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah biasanya (bisa dikatakan e-learning merupakan model pembelajaran yang instan). Tetapi penggunaan e-learning dalam pembelajaran juga memiliki kendala yang besar, seperti:
1. Kurang mengertinya peserta didik maupun pengajar dalam menggunakan fasilitas teknologi informatika dan komunikasi (TIK).
2. Mahalnya alat yang digunakan dalam e-learning seperti, laptop, modem maupun komputer.
Walaupun e-learning merupakan sistem pembelajaran yang instan tetapi jika e-learning digunakan secara insentive dan sesuai kaidah pendidikan, maka sistem e-learning dapat menghasilkan hal-hal seperti:
1. E-learning dapat memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi penggunanya.
2. Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang.
3. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
4. E-learning dapat menggunakan waktu yang singkat.
Tetapi menurut saya, sistem e-learning juga menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya. Berhubung e-learning tanpa betatap muka satu dengan yang lain, hal itu dapat menimbulkan kurangnya rasa sosialisasi yang kita miliki, kurangnya rasa percaya diri untuk tampil didepan umum. Padahal kita ketahui bersama bahwa kehidupan kita selain membutuhkan ilmu pengetahuan yang tinggi, kita juga membutuhkan sikap bersosialisasi yang baik untuk bekerja sama satu dengan yang lain dan rasa percaya diri juga kita perlukan untuk membentuk sikap kepimpinan seseorang dalam berorganisasi, berteman maupun bekerja. Sebab itu untuk apa e-learning digunakan kalau dapat menghambat kita untuk bersosialisasi. Padahal kita mencari ilmu pengetahuan agar kita dapat menerapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Munculnya Model Pembelajaran Baru (Ubiquitous Computing)
Sekarang ini orang berlomba-lomba untuk memunculkan model pembelajaran baru dengan menyempurnakan kekurangan-kekurangan model pembelajaran lama. Model pembelajaran baru ini muncul dengan alasan ingin mempermudah proses belajar-mengajar yang memiliki daya tarik sehingga peserta didik lebih mau untuk belajar secara insentive, seperti model pembelajaran ubiquitous computing. Model pembelajaran ubiquitous computing merupakan model pembelajaran yang menggunakan komputer dengan peseta didik yang banyak tanpa bertatap muka (komputer dimana-mana). Ubiquitous computing hampir sama dengan pembelajaran yang dilakukan disekolah-sekolah, peserta didik bukan hanya saja bisa berhubungan dengan pengajar tetapi peserta didik dapat berhubungan langsung dengan peserta didik yang lainnya (lebih dari satu peserta didik). Tetapi model pembelajaran ubiquitous computing masih dalam perencanaan saja, belum diterapkan dalam sistem pendidikan.
Model pembelajaran ubiquitous computing menawarkan kecanggihan-kecanggihan yang dapat diperoleh secara instan seperti menggunakan perangkat komputer terbaru yang lebih kecil, lebih vortable, lebih mobile dan lebih murah. Ubiquitous computing masih tetap menggunakan perangkat teknologi umum seperti telepon dan perangkat elektronik lainnya yang mengkoneksikan internet dengan pengguna.
Bagi saya pembelajaran ubiquitous computing lebih baik digunakan dalam dunia pendidikan, karena selain mengajarkan ilmu pengetahuan, ubiquitous computing juga mengajarkan kita untuk dapat bekerja sama dan bersosialisasi walaupun dalam dunia maya.
Menerapkan Model Pembelajaran Ubiquitous Computing Dan E-Learning Dalam Dunia Pendidikan
Sekarang ini peserta didik lebih tertarik terhadap model pembelajaran yang instan, seperti model pembelajaran ubiquitous computing dan e-learning. Kedua model pembelajaran ini sama-sama memiliki persamaan kelemahan dan kelebihan tersendiri dalam dunia pendidikan, seperti:
1. Ubiquitous computing dapat melakukan pengajaran dengan banyak orang sekaligus, hal itu membuat semakin banyak kerjasama yang terjalin.
2. Ubiquitous computing dan e-learnig sama-sama memanfaatkan waktu dan menggunakan alat canggih.
Tetapi bila kita selidiki lebih jelas kedua sistem ini dapat sama-sama diterapkan dalam dunia pendidikan, karena keduanya dapat saling melengkapi cara penggunaan teknologi. Sebab itu dengan menggunakan kedua sistem ini dapat menghasilkan:
1. pengajar dan peserta didik yang mampu berpikir logis dan efektif
2. peserta didik yang aktif dan cekatan
3. pengajar dan peserta didik mampu menggunakan teknologi informatika dan komunikasi (TIK) yang semakin berkembang.
Sebab itu kedua sistem ini harus digunakan secara pokus dan intensive dalam pendidikan, agar kegunaan kedua sistem ini dapat digunakan secara terarah dan bermanfaat bagi peserta didik maupun pengajar. Sehingga peserta didik dan pengajar dapat menerapkan kemampuan yang diperoleh dari kedua sistem tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Munir, Dr,. M.IT .2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Santrock,John W . 2008. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup.
Jumat,26 februari 2010
PUTRI CAROLINA PAKPAHAN
091301004
PENDIDIKAN YANG SERBA INSTAN;TUGAS II
23.21 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar